Senin, 30 April, dua fanbase Super Junior di Indonesia, Twelfs dan Sujunesia, menulis surat terbuka (open letter) untuk mengklarifikasi kepada ELF mengenai detil yang terjadi saat penukaran tiket yang sempat ricuh dan dikritik habis. Twelfs dan Sujunesia adalah fanbase resmi yang ditunjuk promotor Showmaxx Entertainment untuk mengkoordinir penjualan tiket konser “Super Show 4″ bagi fans luar kota.
Dalam suratnya itu, Twelfs dan Sujunesia mengaku pihaknya sendiri mengalami koordinasi yang kurang jelas dari Showmaxx mengenai lokasi booth penukaran tiket. Berikut ini beberapa cuplikan isi surat klarifikasi dari Twelfs dan Sujunesia.
“Tanggal 26 April, kami menanyakan lokasi booth, tapi tidak ada satupun staf (Showmaxx) yang tahu. Tanggal 27 April, kami baru tahu kalau tidak ada booth untuk kami, yang akhirnya memaksa kami untuk mendistribusikan tiket di kafe komersil,” tulis mereka. “Sekuriti kemudian meminta kami keluar, tapi mereka berbaik hati memindahkan tempat kami di kantor marketing Ancol. Sore hari, baru ada kejelasan mengenai booth kami yang letaknya ada di pinggir jalan walau kami rasa itu kurang memadai, mempertimbangkan jumlah fans yang akan menukarkan tiketnya pada kami.”
“Setelah konser hari pertama, kami meminta letak booth di area parkir dan promotor menyetujuinya. Esoknya, booth masih belum siap jam 8 pagi dan kami diminta membuat booth di K-Pop Land. Saat membangun booth, kami dibantu oleh pihak Rajawali (ticketing), khususnya dalam mengatur antrian.”
“Di hari terakhir konser, booth kami kosong. Tidak ada staf promotor sama sekali untuk membantu, sementara antrian fans (yang ingin tukar tiket) begitu panjang. Akhirnya ada orang dari K-Pop Land dan Rajawali yang membantu kami mendistribusikan tiket,” tulis mereka. “Mereka sangat membantu kami, sedangkan tidak ada satupun orang dari staff promotor yang mengecek kondisi kami. Bahkan tidak ada yang menawari kami makan atau minum. Sejak hari pertama.”
“Mengenai tiket, promotor punya sistem bahwa tiket bisa diberikan H-1. Jadi tanggal 26 kami mengambil tiket untuk konser tanggal 27. Karena hanya ada sekitar 200 tiket untuk tanggal 27, tidak ada masalah. Kami kemudian mencoba mengambil 1.500 tiket untuk konser tanggal 28. Kami menemui mereka tengah malam setelah konser, tapi mereka bilang tiket belum disortir,” tulis mereka.
“Kami mengatakan akan menunggu mereka, karena kami masih harus menyortir tiket lagi untuk masing-masing provinsi. Kami juga diberi hologram untuk ditempelkan di tiket, untuk memastikan mana tiket asli atau tidak. Kami menghabiskan waktu sampai subuh untuk menempelkan hologram sendirian di setiap tiket.”Twelfs dan Sujunesia kemudian menjelaskan lebih detil lagi mengenai kekecewaan mereka tentang tiket-tiket yang belum disiapkan dari pihak promotor padahal mereka harus segera mendistribusikannya. Twelfs dan Sujunesia juga berterima kasih kepada semua orang yang sudah membantu mereka, sekaligus mengungkapkan kekecewaan kepada promotor.
“Untuk promotor, kami tidak pernah meminta hotel dekat venue, kami tidak pernah meminta bujet makanan, transport dan pulsa. Kami bahkan tidak meminta kartu keluar masuk media seperti yang kalian berikan, tapi pada akhirnya tidak bisa digunakan sama sekali. Kami bisa mendapatkan ruangan kami sendiri, kami bisa beli makanan sendiri, kami bahkan beli tiket sendiri. Yang kita minta hanyalah akses yang layak untuk mendistribusikan tiket yang dipercayakan kepada kita. Itu saja.”Hingga tulisan ini dibuat, di Twitter banyak ELF yang mengkritik Showmaxx Entertainment setelah surat terbuka ini dirilis. Detil surat terbuka itu bisa dibaca di sini.
Credit: WowkerenPosted by: minozone.blogspot.com
1 komentar:
Eh, sumpah emang itu Showmaxx, gilaaa....
Kalo bukan konser Suju mana mau kita susah2 begitu... *jadi inget ngantri tiket waktu di Twin Plaza +____+
Posting Komentar